Konten Web Optimalkan Profit Bisnis |
Ada dua macam strategi yang bisa diterapkan didunia marketing. Outbound marketing dan inbound marketing.
Meskipun mempunyai tujuan yang sama dalam menggaet konsumen, sebenarnya secara prinsip mempunyai perbedaan.
Seperti apa gambaran
sederhana outbound marketing dan inbound marketing, serta kelebihan dan
kekurangannya?
Outbound marketing adalah strategi marketing
konvensional yang kerap diterapkan, sebelum kelahiran era digital. ‘Membeli
perhatian’ calon konsumen adalah prinsip utama dari outbound marketing. Media
yang biasanya diandalkan dalam penerapan strategi marketing ini adalah iklan majalah,
koran, radio, televisi, telemarketing dan media lainnya.
Konsep marketing ini
juga biasa dikenal sebagai push marketing. Karena bertujuan untuk mendorong
informasi berkaitan dengan produk dan jasa yang belum tentu diperlukan
konsumen.
Inbound marketing memiliki prinsip yang
berbeda. Strategi ini membuat konsumen mendatangi pemilik bisnis. Prinsip utama
marketing ini adalah memikat konsumen dengan sajian konten bermanfaat. Karena dianggap
menarik, maka konsumen tersebut dengan
senang hati membagi konten menarik tersebut kepada orang lain.
Media yang bisa diterapkan adalah social media marketing, SEO, online video, email marketing bertipe opt-in, podcasts dan blogging. Strategi ini biasa dikenal sebagai pull marketing, karena bertujuan meramaikan traffic dengan alami.
Media yang bisa diterapkan adalah social media marketing, SEO, online video, email marketing bertipe opt-in, podcasts dan blogging. Strategi ini biasa dikenal sebagai pull marketing, karena bertujuan meramaikan traffic dengan alami.
Masih
efektifkah outbound marketing?
Berdasarkan data dari Leichtmanresearch.com
dan Hubspot.com kemudian dirangkum oleh Voltier Digital, membuktikan kalau outbound
marketing sudah mengalami penurunan drastis. Kondisi ini berkaitan erat dengan perubahan
perilaku dan kebiasaan konsumen. Sebagian besar konsumen sudah mengalami titik
jenuh dengan sajian informasi dan produk.
Mereka bahkan merasa terganggu dengan keberadaan metode marketing ini. Mereka enggan melihat iklan televisi dan menanggapi telemarketing. Metode outbound marketing memang meletakan pemegang kontrol pada pemilik brand.
Mereka bahkan merasa terganggu dengan keberadaan metode marketing ini. Mereka enggan melihat iklan televisi dan menanggapi telemarketing. Metode outbound marketing memang meletakan pemegang kontrol pada pemilik brand.
Berbeda dengan pola inbound marketing, justru
konsumen yang memegang penuh kontrol tersebut. Berbagai fakta mengejutkan
menunjukan, kalau outbound marketing memang telah berada di ujung tanduk.
Walaupun metode ini masih sering digunakan, tapi tidak efektif lagi diterapkan
di era sekarang dan era yang akan datang. Berdasarkan data tersebut bisa disimpulkan
sebagai berikut ini.
- Sebanyak 86% penonton enggan melihat iklan televisi lagi.
- Sekitar 84% pengguna internet yang berusia 25 hingga 34 tahun akan segera menutup laman website yang terlalu banyak iklan bertebaran. Karena dianggapnya sebagai pengganggu.
- Kisaran 44% surat tidak pernah dibuka, karena telah mengetahui kalau isinya mengenai penawaran produk.
- Sebanyak 200 juta orang di Amerika telah menyematkan status ‘Do Not Call’ pada nomor teleponnya. Supaya terhindar dari aksi telemarketer.
Konten
Web lebih relevan untuk konsumen
Strategi inbound marketing sangat fokus, supaya brand atau produk
ditemukan sendiri oleh konsumen yang memang sedang memerlukannya. Berbagai
metode yang bisa anda terapkan dalam inbound marketing, diantaranya
sebagai berikut.
- Konten Marketing
Konten marketing
dianggap metode paling ampuh dalam penerapan inbound marketing. Media yang bisa anda
ciptakan adalah infographic, podcast, ebook, whitepaper dan blog yang
menampilkan artikel konten yang menarik dan bermanfaat. Media blog dipercaya
sebagai cara paling sederhana dan mudah. Anda bisa membangun bolg gratisan atau
blog berbayar. Bila anda tidak bisa memenuhi kebutuhan artikel konten, bisa
menyewa jasa Penulis Konten Web. Percayakan konten blog kepada mereka dan anda
cukup fokus pada bisnis yang Anda jalankan.
- Jejaring sosial atau sosial media
Konten yang menarik dan
bermanfaat biasanya akan di-share kepada orang lain. Informasi tersebut akan
menyebar dengan cepat secara viral, bila anda memanfaatkan sosial media seperti
Facebook dan Twitter. Penyebaran link yang luas akan membuat peringkat blog di search
engine semakin meningkat. Bila blog atau website Anda berada di posisi top
ranking Google, akan berimbas pada peningkatan pengunjung dan penjualan dari
produk bisnis Anda. Konsumen setia Anda juga akan merekomendasikan produk Anda
kepada orang lain.
ROI lebih terukur dengan Inbound Marketing
Bedasarkan data yang diperoleh
Voltier Digital, Inbound marketing terbukti membutuhkan biaya lebih rendah
sekitar 62%, daripada penerapan outbound marketing. Blog, sosial media dan SEO
hanya memerlukan biaya yang lebih ringan dan bisa menggaet pelanggan setia
melalui email subscriber.
Biaya iklan televisi sangat mahal, sayangnya hasilnya
sulit diukur. Sehingga bisa mempersulit dalam analisis dan perhitungan Return
on Investment (ROI) dengan tepat. Karena aktivitas tersebut berkaitan erat
dengan penghasilan yang didapatkan.
Kondisi berbeda bila Anda menerapkan
inbound marketing, karena sangat mudah dalam
perhitungan ROI. Anda bisa memanfaatkan Google Analytic dan plugin
digital lainnya yang tersebar luas di internet. Saat ini sekitar 90% binis
masih menerapkan strategi outbound marketing dan 10% saja untuk inbound
marketing.
Dari uraian di atas Anda telah bisa mencermati berbagai kelebihan
dan kekurangan penerapan suatu strategi marketing. Keputusan di tangan Anda,
apakah tetap melancarkan pola lama atau mulai menggesernya dengan strategi baru
yang lebih hemat biaya tapi sangat ampuh dalam meningkatkan keuntungan bisnis
Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar